Minggu, 06 Januari 2008

Nasi Jinggo Makanan “Gaul” khas Bali

Nasi Jinggo pertama kali hanya ada di sekitar jalan Gajah Mada Denpasar ( pertokoan gajah mada) sebelah kiri kalo kita dari Grenceng. Nasi Jinggo ini pertama kali muncul pada awal tahun 1990, kalo ngga salah saya waktu itu masih smp, uuughhh lama sekali..

Jaman itu Nasi Jinggo penikmatnya hanya sedikit yaitu kalangan sopir2 yang sedang mengantar dagangan ke pasar kebanyakan dari luar kota Denpasar, jadi jualnya hanya dari jam 11 malam sampai jam 1 pagi. Tapi kini penjual nasi jinggo merata hampir di semua ruas jalan kota Denpasar, mulai dari Gatot Subroto barat dan timur, Thamrin, Diponegoro, WR. Supratman, Hayam Wuruk, Gunung Agung, Imam Bonjol sampai ke Sesetan juga ada. Makannya biasanya ngemper, cuma disediakan tikar untuk duduk tapi yg makan bukan saja orang yg berkantong tipis, tapi orang yg bermobil juga banyak.

Nasi yg disajikan dibungkus dengan daun pisang dengan harga yang murah meriah bekisar Rp 1.500 - Rp 2.000 / bungkus. Selain nasi jingo ada juga menu andalan yang lainnya, yaitu Telur Merica.. Wow nice.. Selamat Mencoba!

0 comments: